Hujan I
Tetesan air jatuh sekarang
Jatuh bersama angin
Jatuh keras dan cepat
Berpadu dengan langit
Dalam hati aku mengumpat,
Mengapa hujan jatuh secepat ini?
Kehangatan
romantika mereda
Dikalahkan
waktu
Aku
terdesak
Dikalahkan
alam
Ku dongakkan kepala sejenak
Melawan hujan
Membiarkannya jatuh dan mengikuti desakan
angin
Bersama
itu, aku berbicara pada hujan,
Berceloteh
indah tentangmu, aku, dia, dan mereka
Berbisik
kata dengan halilintar
Dan
bernyanyi menyambut pelangi
Meski lebih cepat, aku suka hujan kala ini
Sebab ku mencintaimu dalam rinainya
Ruang
gelap, 100911
Hujan II
Adalah hujan yang menemaniku dalam damai
Menelusuri pekat yang tak terjamah
Dalam rinainya kujajaki malam
Wahai bangkai-bangkai kenistaan,
Dengarlah bersama angin..
Aku datang bersama hujan
Menerjang kegalauan
yang selama ini bernyanyi untuk kehidupan
Berdendanglah
Serukan rintikmu hujan,
Beriringan tangan surga bernama adam
Hujan III
Jika kau bertanya,
“apa yang kau suka dari hujan?”
“semuanya” jawabku
Aku suka rintiknya pagi hari
Aku suka butirannya, yang mampu
menenggelamkan airmata
Aku senang saat hujan mengejekku dalam
rintiknya
Aku bahagia akan berkahnya pada bumi
Aku takjub dengan nyanyiannya dengan langit
Bahkan aku rindu aroma angin sebelum hujan
menyapa
“mengapa kau begitu cinta pada hujan?”
tanyamu untuk selanjutnya
“karena hujan milikNya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar