Sumpah Pemuda Tak
Sekedar Sumpah Sampah!
Oleh:
Indri Prasetya Wati
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe
bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kami
poetera dan poeteri Indonesia,mengakoe berbangsa jang satoe,bangsa Indonesia.
Kami
poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia.
bahasa Indonesia.
Indonesia adalah bangsa yang
multikultur. Bangsa yang menjunjung tinggi perbedaan. Ketika perbedaan itu
mengatas namakan agama, kepercayaan, suku, budaya, adat, perbedaan fisik
ataupun pandangan politik, Indonesia tetaplah milik kita. Diatas perbedaan
tersebut Indonesia merdeka. Dengan segala perbedaan itu Indonesia menjadi satu
kesatuan bangsa. Menyatukan segala macam perbedaan untuk merujuk pada satu
tujuan memang tidak mudah. Dengan Sumpah
Pemuda 1928, Indonesia berdiri diatas segala perbedaan yang ada. Sumpah Pemuda
telah mengikrarkan bahwa kita adalah satu bangsa, satu tanah air dan satu
bahasa.
Sumpah setia 1928 ini
dilahirkan pada Kongres Pemuda II muncul dari Gagasan penyelenggaraan Kongres
Pemuda II yang berasal dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Rapat
Pertamanya dilaksanakan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen
Bond, Lapangan Banteng, Jakarta. Sedangkan Rapat kedua
dilaksanakan pada 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop dengan agenda
membahas masalah pendidikan. Pada sesi berikutnya, sebelum penutupan kongres,
untuk pertama kalinya diperdengarkan lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf
Supratman. Dari peristiwa inilah bahasa Indonesia dijunjung tinggi sebagai
bahasa persatuan bangsa.
Sumpah Pemuda mengingatkan
kita bahwa kita dibangun diatas suatu pondasi yang bernama “perbedaan”, baik
perbedaan agama, ras, suku, kebudayaan, kepulauan, maupun latar belakang
kehidupan kita. Sumpah pemuda adalah suatu komitmen yang menjadi suatu
pencerahan untuk menuju kemerdekaan Indonesia. Sebagai tonggak nasionalisme
pemuda-pemudi Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan menjadikan Indonesia
menjadi negara yang berdaulat.
Dengan Sumpah Pemuda, para
pendiri bangsa hendak meyakinkan generasi penerusnya bahwa perbedaan yang
dimiliki bangsa ini adalah kekuatan dahsyat untuk mengusir penjajah. Sumpah
Pemuda menegaskan ikrar kebangsaan bermuara pada kemerdekaan bangsa. Inspirasi
penting Sumpah Pemuda menegaskan perjuangan bernuansa kedaerahan yang terpecah
belah tidak akan mampu membulatkan tekad mengusir penjajah. Namun masih
pahamkah generasi muda sekarang, pemuda-pemudi Indonesia akan eksistensi dari
Sumpah Pemuda itu sendiri? Atau masih ingatkah mereka dengan isi dari ikrar
sumpah pemuda?.
Menurut Rizka, salah satu
mahasiswa Sastra Inggris UGM, “Sumpah pemuda adalah suatu komitmen pemuda
Indonesia jaman dulu untuk menyatukan Indonesia. Tidak memandang lagi apa warna
kulit kita, apa agama dan kepercayaan kita, apa suku kita, yang penting kita
adalah masyarakat Indonesia dan bagian dari bangsa Indonesia. Namun di era
sekarang jarang sekali pemuda bangsa yang memahami betapa pentingnya sumpah
pemuda itu. Menghafal ikrarnya saja hanya di jenjang SD”. Sedangkan menurut
penuturan salah satu mahasiswa UNY jurusan Ilmu Sejarah,”Sumpah pemuda adalah
titik balik dari gejolak jiwa para pemuda untuk berkontribusi dalam kemerdekaan”.
Menanggapi pendapat diatas,
memang benar faktanya jika generasi muda sekarang masih belum menganggap
penting kedasyatan dari Sumpah Pemuda. Mungkin sebagian dari kita lupa bahwa
tiap tanggal 28 Oktober kita memperingati hari Sumpah Pemuda dan mungkin
sebagian dari kita juga sudah lupa bagaimana bunyi Sumpah Pemuda. Sungguh
ironis memang jika melihat fenomena tersebut, apalagi status kita sebagai warga
negara Indonesia. Padahal banyak makna positif yang dapat kita ambil dari
peristiwa Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda tak sekedar
sumpah sampah. Dibalik itu Sumpah Pemuda mempunyai makna yang sangat mendalam
bagi bangsa ini, sumpah pemuda berisi ikrar bersatunya dan disatukannya
tunas-tunas bangsa oleh kesamaan tanah air, bangsa dan bahasa. Ini
mengingatkan kembali jati diri kita sebagai bagian dari NKRI yang harus senantiasa
menjaga dan mempertahankan NKRI dari segala macam tantangan, ancaman maupun
krisis.
Sumpah
Pemuda membawa berita baik
bahwa sampai saat ini kita masih disatukan oleh tanah air, bangsa dan bahasa
Indonesia. Persatuan dan Kesatuan merupakan langkah dasar kemajuan suatu
bangsa. Sudah selayaknya kita bangun persatuan dan kesatuan
bangsa, menumbuhkan nasionalisme dalam jiwa-jiwa muda, serta turut serta dalam
pembangunan kemaslahatan bangsa. Sumpah pemuda hanya bisa dihayati dan ditaati
jika semua merasa mendapat perlakuan yang adil.
Sumpah
Pemuda mengingatkan kita semua, bahwa di Indonesia tidak boleh ada golongan
yang merasa ditindas, dianaktirikan, dikucilkan, atau diabaikan. Sumpah Pemuda
harus melahirkan keadilan bagi semua dan tidak ada perbedaan. Sekarang ini,
setelah bangsa kita sudah merdeka, Sumpah Pemuda masih menjadi perekat yang
ampuh menyatukan segala macam perbedaan.
Indonesia adalah bangsa untuk semua golongan, bukan
terkotak-kotak untuk lapisan tertentu. Sudah waktunya kita membangunkan jiwa-jiwa
pengorbanan yang selama ini tenggelam. Indonesia butuh pemuda yang mengibarkan
panji-panji Sumpah Pemuda, Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila, kita perlu berjuang terus
bersama-sama demi kepentingan seluruh rakyat, demi kesejahteraan dan kedamaian berbagai
golongan suku, keturunan, agama, dan aliran politik.
Tugas utama kita adalah menyalakan kembali gelora
semangat Sumpah Pemuda yang nyaris padam.
Bangkitlah Indonesia. Bangkitlah
jiwa-jiwa yang terluka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar