bersama mereka kuukir perjalanan

Minggu, 08 Juli 2012

Java Under The Cultivation System; Robert van Niel



Sistem Tanam Paksa, Sistem yang Dipaksa.

Judul               :  Sistem Tanam Paksa di Jawa: Kumpulan Tulisan
Judul Asli        :  Java Under The Cultivation System
Penulis             :  Robert van Niel
Penerjemah      :  Hardoyo
Penerbit           :  LP3ES
Tahun              :  Juli 2003
Tebal               :  308 halaman
Sistem Tanam Paksa lebih merupakan klaim atas tanah ketimbang terhadap tenaga kerja; banyak orang yang dilibatkan dalam kerja tanam tidak membayar sewa tanah (Niel, 2003:138).
            Robert van Niel dikenal sebagai ilmuwan dibidang sejarah dalam konteks Asia Tenggara. Niel banyak menulis tentang Indonesia salah satunya Elite Indonesia dan Sistem Tanam Paksa di Jawa ini. Tulisan-tulisannya banyak muncul di halaman jurnal asing, dan tertarik tentang kajian tanam paksa di Indonesia. Sepak terjangnya dalam dunia sejarah tidak diragukan lagi, Niel pernah menjabat sebagai Guru Besar Sejarah Asia Tenggara pada University of Hawaii, berpartisipasi dalam konferensi Sejarah Indonesia Modern yang diadakan Universitas Wisconsin di Madison, serta sering terlibat dalam penelitian tentang sejarah Indonesia.
            Sistem Tanam Paksa di Indonesia merupakan sebuah himpunan sepuluh tulisan-tulisan  karya Robert van Niel yang membahas Sistem Tanam Paksa di Indonesia. Karya ini menggambarkan secara menyeluruh seluk-beluk sejarah Tanam Paksa. Gambaran yang diperoleh mengenai perekonomian Jawa abad ke-19 yakni sistem ekonomi modern mampu mengeksploitasi petani-petani Jawa dan mengakibatkan penderitaan serta kemiskinan. Sistem Tanam Paksa menghasilkan rangsangan ekonomi pada segala aspek perekonomian di Jawa khususnya, tidak hanya di Eropa saja. Sebenarnya dampak Sistem Tanam Paksa sangat besar lagi di daerah pedalaman Jawa bagi perniagaan dunia.
 
Hal utama yang selalu ditekankan oleh sistem tanam paksa yakni tenaga kerja yang amat sangat dibutuhkan. Dalam laporan penanaman Sistem Tanam Paksa dapat ditemui bukti-bukti antara lain pengaturan, pembayaran, dan jumlah tenaga kerja terkait Sistem Tanam Paksa. “Sistem Tanam Paksa lebih merupakan klaim atas tanah ketimbang terhadap tenaga kerja. Banyak orang yang terlibat dalam kerja tanam tidak menbayar sewa tanah” (Niel, 2003:138). Van den Bosh mengajukan konsep mengenai penggunaan seperlima dari tanah desa untuk ditanami tanaman dagang yang laku di pasaran dunia khususnya Eropa.
Penanaman tanaman dagang ekspor dapat sepenuhnya dipersalahkan. Antara perekonomian kolonial dan perekonomian pribumi tidak terjadi titik temu. Saat pemerintah Hindia-Belanda mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan taraf hidup orang Jawa pada awal abad ke-20. Perbaikan dalam penanaman tanaman ekspor yang diakibatkan oleh perbaikan kondisi pasar dunia tampaknya tidak membantu banyak mengenai persoalan pribumi yang lemah. Ekonomi uang yang cenderung mendominasi perekonomian Jawa, menempatkan orang-orang Jawa yang kurang perhitungan pada posisi kurang menguntungan dibandingkan dibanding orang-orang Eropa dan Cina yang lebih bisa membaca pasar.
Karya ini dapat dijadikan pembanding dengan karya penulis-penulis lain, untuk mencari kebenaran sejarah tentang Sistem Tanam Paksa di Indonesia. Tidak semua sumber digunakan oleh Robert van Niel, dia hanya menggunakan sebagian besar sumber-sumber utama yang senantiasa diacu oleh setiap ilmuwan terkemuka tahun 1950-an dalam menyusun kembali sejarah Jawa abad ke-19 terutama setelah tahun 1830. Selain menggunakan sumber tertulis Robert juga menggunakan sumber lisan untuk salah satu tulisannya yang berjudul A survey of Historical Source Materials in Java and Manila, dimana Robert berkesempatan berkunjung ke Indonesia dan menyempatkan untuk melakukan pengamatan kepada masyarakat Indonesia.
Kajian yang disampaikan dalam kumpulan tulisan ini diambil dari sumber laporan asing yang ada di Belanda, bahkan kesemua sumber yang digunakan penulis merupakan catatan orang-orang Eropa. Dalam hal ini juga mempengaruhi sudut pandang penulis dalam menguraikan pokok permasalahan yang mengarah pada Eropasentris. Penulispun mengakui bahwasanya sumber-sumber yang menjelaskan pandangan orang Jawa sendiri mengenai tanam paksa belum ditemukan saat itu. Hal tersebut terlihat dalam isi tulisannya, bahwa penulis melihat pemberlakuan tanam paksa sebagai suatu sistem penyimpangan yang tidak radikal dari pola kehidupan di Jawa. Selain itu penulis cenderung menghindari pembahasan tentang kesewenang-wenangan sistem tanam paksa terhadap kaum cilik di Jawa.
Disisi lain karya ini memang memberikan gambaran sejarah yang menyeluruh mengenai sistem tanam paksa di Indonesia. Secara ringkas dapat dikemukakan bahwa karya robert van Niel ini merupakan karya yang penting khusunya untuk mengkaji ekonomi dan sejarah ekonomi Jawa abad ke-19. Menurut data yang tersaji, Robert van Niel mencoba menyajikan gambaran rinci mengenai peran-peran kepala desa di Jawa sebagai perantara antara kekuasaan dengan penduduk desa. Data-data tersebut merupakan nilai plus dari buku ini, sebab karya-karya sejenis dari penulis lain seperti D.H. Burger, Sejarah Ekonomi-Sosiologis Indonesia (1957/1958) tidak menjelaskan hal itu.
  Sistem tanam paksa di Indonesia karya Robert van Niel merupakan karya yang layak untuk dibaca. Buku ini merupakan salah satu referensi yang baik sebagai acuan tentang perspektif geoekonomi Indonesia serta dapat menjadi bacaan yang menarik bagi para mahasiswa yang ingin meneliti masalah perekonomian Indonesia abad ke-19 sebab dari literatur ini tersedia gambaran yang cukup jelas mengenai pelaksanaan tanam paksa di Indonesia, terutama di Pulau jawa.



1 komentar:

  1. Salam kenal mbak indri, saya lutfi dari universitas malang. mbak saya mau bertanyata samean mencari biografi dari robert van niel dari buku atau sumber apa mbak? saya lagi membuat review buku juga mbak, tapi belum menemukan alasan mengapa robert tertarik pada sejarah di indonesia. Mohon bantuannya.

    BalasHapus

Pages