Sistem Tanam Paksa, Sistem yang Dipaksa.
Judul :
Sistem Tanam Paksa di Jawa:
Kumpulan Tulisan
Judul
Asli : Java
Under The Cultivation System
Penulis :
Robert van Niel
Penerjemah :
Hardoyo
Penerbit :
LP3ES
Tahun :
Juli 2003
Tebal :
308 halaman
Sistem Tanam
Paksa lebih merupakan klaim atas tanah ketimbang terhadap tenaga kerja; banyak
orang yang dilibatkan dalam kerja tanam tidak membayar sewa tanah (Niel,
2003:138).
Robert van Niel dikenal sebagai
ilmuwan dibidang sejarah dalam konteks Asia Tenggara. Niel banyak menulis tentang
Indonesia salah satunya Elite Indonesia dan Sistem Tanam Paksa di Jawa ini.
Tulisan-tulisannya banyak muncul di halaman jurnal asing, dan tertarik tentang
kajian tanam paksa di Indonesia. Sepak terjangnya dalam dunia sejarah tidak
diragukan lagi, Niel pernah menjabat sebagai Guru Besar Sejarah Asia Tenggara
pada University of Hawaii, berpartisipasi dalam konferensi Sejarah Indonesia
Modern yang diadakan Universitas Wisconsin di Madison, serta sering terlibat
dalam penelitian tentang sejarah Indonesia.
Sistem Tanam Paksa di Indonesia
merupakan sebuah himpunan sepuluh tulisan-tulisan karya Robert van Niel yang membahas Sistem
Tanam Paksa di Indonesia. Karya ini menggambarkan secara menyeluruh seluk-beluk
sejarah Tanam Paksa. Gambaran yang diperoleh mengenai perekonomian Jawa abad
ke-19 yakni sistem ekonomi modern mampu mengeksploitasi petani-petani Jawa dan
mengakibatkan penderitaan serta kemiskinan. Sistem Tanam Paksa menghasilkan
rangsangan ekonomi pada segala aspek perekonomian di Jawa khususnya, tidak
hanya di Eropa saja. Sebenarnya dampak Sistem Tanam Paksa sangat besar lagi di
daerah pedalaman Jawa bagi perniagaan dunia.
Hal
utama yang selalu ditekankan oleh sistem tanam paksa yakni tenaga kerja yang
amat sangat dibutuhkan. Dalam laporan penanaman Sistem Tanam Paksa dapat
ditemui bukti-bukti antara lain pengaturan, pembayaran, dan jumlah tenaga kerja
terkait Sistem Tanam Paksa. “Sistem Tanam Paksa lebih merupakan klaim atas
tanah ketimbang terhadap tenaga kerja. Banyak orang yang terlibat dalam kerja tanam
tidak menbayar sewa tanah” (Niel, 2003:138). Van den Bosh mengajukan konsep
mengenai penggunaan seperlima dari tanah desa untuk ditanami tanaman dagang
yang laku di pasaran dunia khususnya Eropa.
Penanaman
tanaman dagang ekspor dapat sepenuhnya dipersalahkan. Antara perekonomian kolonial
dan perekonomian pribumi tidak terjadi titik temu. Saat pemerintah
Hindia-Belanda mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan taraf hidup orang
Jawa pada awal abad ke-20. Perbaikan dalam penanaman tanaman ekspor yang
diakibatkan oleh perbaikan kondisi pasar dunia tampaknya tidak membantu banyak
mengenai persoalan pribumi yang lemah. Ekonomi uang yang cenderung mendominasi
perekonomian Jawa, menempatkan orang-orang Jawa yang kurang perhitungan pada
posisi kurang menguntungan dibandingkan dibanding orang-orang Eropa dan Cina
yang lebih bisa membaca pasar.
Karya
ini dapat dijadikan pembanding dengan karya penulis-penulis lain, untuk mencari
kebenaran sejarah tentang Sistem Tanam Paksa di Indonesia. Tidak semua sumber
digunakan oleh Robert van Niel, dia hanya menggunakan sebagian besar
sumber-sumber utama yang senantiasa diacu oleh setiap ilmuwan terkemuka tahun
1950-an dalam menyusun kembali sejarah Jawa abad ke-19 terutama setelah tahun
1830. Selain menggunakan sumber tertulis Robert juga menggunakan sumber lisan
untuk salah satu tulisannya yang berjudul A
survey of Historical Source Materials in Java and Manila, dimana Robert
berkesempatan berkunjung ke Indonesia dan menyempatkan untuk melakukan
pengamatan kepada masyarakat Indonesia.
Kajian
yang disampaikan dalam kumpulan tulisan ini diambil dari sumber laporan asing
yang ada di Belanda, bahkan kesemua sumber yang digunakan penulis merupakan
catatan orang-orang Eropa. Dalam hal ini juga mempengaruhi sudut pandang
penulis dalam menguraikan pokok permasalahan yang mengarah pada Eropasentris. Penulispun
mengakui bahwasanya sumber-sumber yang menjelaskan pandangan orang Jawa sendiri
mengenai tanam paksa belum ditemukan saat itu. Hal tersebut terlihat dalam isi
tulisannya, bahwa penulis melihat pemberlakuan tanam paksa sebagai suatu sistem
penyimpangan yang tidak radikal dari pola kehidupan di Jawa. Selain itu penulis
cenderung menghindari pembahasan tentang kesewenang-wenangan sistem tanam paksa
terhadap kaum cilik di Jawa.
Disisi
lain karya ini memang memberikan gambaran sejarah yang menyeluruh mengenai sistem
tanam paksa di Indonesia. Secara ringkas dapat dikemukakan bahwa karya robert
van Niel ini merupakan karya yang penting khusunya untuk mengkaji ekonomi dan
sejarah ekonomi Jawa abad ke-19. Menurut data yang tersaji, Robert van Niel
mencoba menyajikan gambaran rinci mengenai peran-peran kepala desa di Jawa
sebagai perantara antara kekuasaan dengan penduduk desa. Data-data tersebut
merupakan nilai plus dari buku ini, sebab karya-karya sejenis dari penulis lain
seperti D.H. Burger, Sejarah Ekonomi-Sosiologis
Indonesia (1957/1958) tidak menjelaskan hal itu.
Sistem tanam paksa di Indonesia karya Robert
van Niel merupakan karya yang layak untuk dibaca. Buku ini merupakan salah satu
referensi yang baik sebagai acuan tentang perspektif geoekonomi Indonesia serta
dapat menjadi bacaan yang menarik bagi para mahasiswa yang ingin meneliti
masalah perekonomian Indonesia abad ke-19 sebab dari literatur ini tersedia
gambaran yang cukup jelas mengenai pelaksanaan tanam paksa di Indonesia,
terutama di Pulau jawa.
Salam kenal mbak indri, saya lutfi dari universitas malang. mbak saya mau bertanyata samean mencari biografi dari robert van niel dari buku atau sumber apa mbak? saya lagi membuat review buku juga mbak, tapi belum menemukan alasan mengapa robert tertarik pada sejarah di indonesia. Mohon bantuannya.
BalasHapus