bersama mereka kuukir perjalanan

Kamis, 19 April 2012

VOC “Vereenigde Oost Indische Compagnie”



VOC
“Vereenigde Oost Indische Compagnie”

oleh Indri Prasetya Wati

Melihat latar belakang kehadiran pedagang Belanda ke Indonesia, maka secara ekonomis kehadiran mereka semata-mata adalah untuk berdagang. Berbeda dengan bangsa Portugis, bangsa Belanda melaksanakan perdagangan antarbenua melalui suatu badan dagang yang dibentuk khusus untuk itu, dilengkapi dengan modal yang disetor oleh warga negaranya. Oleh karena semangat dagang orang-orang Belanda, maka mereka berusaha membentuk organisasi dagang yang benar-benar rapi dalam rangka memperoleh keuntungan secara ekonomis. Pada tahun  1602 usaha mempersatukan para pedagang Belanda mulai terwujud dengan dibentuknya Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yang terbentuk atas prakarsa dari Johan van Oldenbarneveld.
Kerjasama pedagang-pedagang VOC ini dianggap penting karena alasan-alasan berikut:
1.      VOC merupakan sebuah kekuatan dan alat pemerintah Belanda  untuk menghadapi Portugis dan Spanyol.
2.      Kerjasama tersebut guna meminimalisir kerugian akibat perjalanan jauh dan penuh resiko dalam pelayaran. Melihat pada tahun-tahun sebelumnya banyak kapal-kapal yang dikirim Belanda tidak kembali lagi.
3.      Untuk dapat mempertahankan diri di Asia, maka mereka harus memegang monopoli perdagangan. Untuk mencapai hal tersebut maka mereka harus memiliki kekuatan bersaing yang tinggi melalui persekutuan dagang.[1]
Serikat perusahaan dagang tersebut dikelola oleh sebuah badan (Bewindhebbers) yang berjumlah sekitar 70 orang yang mewakili perusahaan-perusahaan lokal yang ada sebelumnya. Para manajer tersebut memilih 17 orang yang menjadi direksi (Heeren XVII).[2] Segera setelah VOC berdiri, pada tahun 1602 itu pula organisasi ini memperoleh hak octroi dari Staten General yang isi pokoknya adalah monopoli perdagangan di wilayah yang membentang antara Tanjung Harapan (Afrika Selatan) hingga Selat Magelhaens (Amerika Selatan).

Pages